Scanner compatible


Pada dasarnya semua merk dan type scanner Image (yang disertai Driver TWAIN/WIA/ISIS)  bisa digunakan pada software AMarkscan Pro.
Seperti beberapa Merk dan type berikut :
Merk
Type
Avision
Avision AV-121 (18 PPM, Simplex , TWAIN)
Brother
Brother MFC-7460DNBrother MFC-7360N
Brother Ads 2100
Canon
Canon P-215 (ADF, Portabel, Duplex, 15 PPM,
A4/Folio/Legal, Color, TWAIN)
Canon DR-2010 (ADF, Duplex, 20 PPM, A4/Folio/Legal,
Color, TWAIN)
Canon DR-3010 (ADF, Duplex, 30 PPM, A4/Folio/Legal,
Color, TWAIN)
Canon DR-M160  (ADF, Duplex, 60 PPM, A4/Folio/Legal,
Color, TWAIN)
Fujitsu
Fujitsu fi-6110 (ADF, Duplex, 20 PPM, A4/Folio/Legal,
Color, TWAIN)
Fujitsu fi-6130z (ADF, Duplex, 40 PPM, A4/Folio/Legal,
Color, TWAIN)
Fujitsu fi-6140z (ADF, Duplex, 60 PPM, A4/Folio/Legal,
Color, TWAIN)
Fujitsu fi-5530 (ADF, Duplex, 50 PPM, A3, Color,
TWAIN)
Flustek
Plustek PS283 (ADF, Simplex, 25 PPM, A4/Folio/Legal,Color, TWAIN)
Plustek PS406 (ADF, Simplex, 40 PPM, A4/Folio/Legal,Color, TWAIN)
Plustek PS406U (ADF, Simplex, 40 PPM, A4/Folio/Legal,Color, TWAIN)
Kodak
Kodak Scanmate i1120 (ADF, Duplex, 20 PPM,
A4/Folio/Legal, Color, TWAIN)
HP
Officejet 4355  (8ppm,WIA)
Officejet j 3608 (8ppm,WIA)
Officejet j 3508 (8ppm,WIA)
HP Scanjet 5590 (8 ppm/4 ipm, WIA)
Epson
Epson GT 1500

Pembelian dan Registrasi

Program ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Untuk Informasi lebih lanjut bisa hubungi no :
Simpati :  08212646200
xl            :  081932190501
WA        : 082126462000


Pembelian dapat dilakukan melalui Reseller Resmi kami atau langsung melalui Kami dengan mentransfer uang ke rekening sesuai dengan harga software yang ingin dibeli :

Nama Bank                  :        BNI Cab Sukabumi       
Nomor Rekening        :        01 777 90 234
Atas Nama                    :       Ade darmawan

Nama Bank                        Bank Mandiri
Nomor Rekening              133-00-1086506-1
Atas Nama                         Ade darmawan

Setelah melakukan transfer, Anda dapat mengirim Email ke alamat : transfer@technodigi.com atau dwain_asli@yahoo.com
dilengkapi dengan waktu, tanggal dan jumlah transfer, dari bank mana dan alamat lengkap (Nama Jalan Lengkap, Kode Pos, dan Nomor Telpon).
Atau Anda dapat SMS ke Nomor 081932190501  -  082126462000
Kami akan segera mengirimkan Softwarenya ke Alamat Anda.




Taged
( software periksa ljk, software scanner ljk,scanner ljk, scanner periksa nilai, periksa lembar jawaban, scanner ljk digital, harga murah, cara pakai  praktis, lembar jawaban komputer, akurat, download,template ljk,ljk un SMA, ljk UN SMP, LJK Ulangan harian, LJK Ujian Semester, LJK Biodata Siswa, Ljk Kuisioner, LJK test PSB, ljk UASBN,LJK TO, LJK SPMB, LJK STAN, ujian, cpns, test  cpns, DSS, DMR, SMR, test ,biodata ,kuisioner, gratis, Scanner HP, Scanner Flustek, scanner Fujitsu, Scanner Cannon, Scanner Brother, ADF, Twain, Scanner Gambar, OMR, PC OMR, Scantron, Answer Sheet, Bubbles Choise, Multiple choise, Mark reader,Form LJK, Design LJK, Koreksi Ujian, Manual entri data, psikotes )

Why Should I Choose DSS, NOT Traditional OMR reader ?

Digital Scoring System  is a leading Windows based forms-processing shareware software for tests and surveys. It is an intelligent testing tool to collect data from optical marks on plain paper forms. DSS  works with imaging equipment such as scanners. Higher resolution may be required for tests or surveys requiring a 100 or more responses. DSS provides many test forms from which to choose and print on plain paper. DSS can automatically grade tests and provide a detailed analysis that can be exported to Excel format. DSS supports tests with subjective questions. 

Why Should I Choose DSS, NOT Traditional OMR reader ? 
DSS helps people collect data from test forms using an innovative software approach. If you are familiar with OMR (optical mark recognition) technology or have previously used or seen such a system, you will probably be asking one or more of the questions below. We hear these questions every day; hopefully some of the answers will help you decide if this technology is right for you. 

 1. How is DSS solution different from the traditional OMR reading systems?  
Traditional OMR readers provide a hardware-based solution for collecting data from tests and surveys forms. People must purchase dedicated OMR readers and specially printed forms from the OMR manufacturer at a substantial cost. 
DSS is software solution for collecting data from tests and surveys forms. No need to purchase dedicated and expensive OMR equipment –DSS works with imaging equipment (image scanner ) to collect data. No need to purchase pre-printed OMR forms either-- A lot of test forms are available for selection in DSS and the user is allowed to print them on plain paper.  

2. DSS works with image scanners. Aren’t image scanners really slow? Do I have to feed one page at a time?  
Some image scanners are very slow and some require you to feed one page at a time. We do not recommend that you use one of these models. There are many very fast image scanners with document feeders available on the market today.
fast image scanner are recommended.  

3. Must I buy paper forms? 
We do not print or sell you paper forms. DSS provides many test forms for you to choose. You can print it on plain paper by yourself, using an office printer or copier. DSS can read test forms only provided by itself. If you need a new type of test form, we can customize it for you.
    
4. What is the percentage of accuracy? How does it compare with the accuracy percentage published by other companies?   
100%, if the test form is filled in correctly. :) DSS is more accurate than traditional OMR readers. DSS's built-in imaging intelligence can correct skew and dirty image to ensure superior performance and data accuracy. Invalid responses can be automatically detected and tracked for instant validation. 

 5. What kind of supports are associated with this purchase of DSS?   
Registered users will get free technical support and free software update in 3 years.

6. Can DSS do what you say DSS can do?
We hope that you will give DSS a try. DSS is shareware software that means you can try it, free of charge, before you buy it. 

CARA KOMPUTER MEMERIKSA LJK !!

ANTARA Juni-Juli selalu menjadi bulan paling ”mendebarkan” bagi ABG dan orang tua. Seperti kita tahu setiap tahun ujian sekolah ataupun ujian masuk perguruan tinggi negeri yang biasa disingkat SPMB (seleksi penerimaan mahasiswa baru) selalu diadakan di bulan-bulan ini.

Kalau berbicara tentang ujian, ada beberapa yang langsung terpaku di pikiran, mulai dari yang agak berat seperti, bimbingan belajar, passing grade, pilihan jurusan, biaya, sampai hal-hal yang remeh, seperti pensil 2B, latihan mengisi lembar jawab komputer (LJK) dan lain-lain. Nah, terkait dengan pensil 2B dan lembar jawaban ujian, pikiran langsung tertuju pada LJK.

Bagi beberapa peserta ujian, mengisi LJK bisa jadi menjadi satu beban tersendiri. Kekhawatiran salah mengisi selalu menghantui langkah dan berakibat terbukanya pintu kegagalan masuk perguruan tinggi negeri, hanya gara-gara salah ”menghitamkan” LJK. Betulkah sebegitu gawat dan mencemaskan perkara LJK ini? Bagaimana sebenarnya komputer ”membaca” jawaban dari peserta? Benarkah kesalahan kecil, semacam kurang penuh mengisi bulatan jawaban akan berakhir fatal? Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang menggelisahkan tersebut dapat kita kurangi kalau kita tahu bagaimana cara kerja OMR, si komputer pembaca LJK ini.

**

ADA istilah yang sering kali diucapkan para pelajar ketika baru selesai ujian, "Ah, sudahlah, pasrah aja. Soal jawaban itu mah terserah pak guru yang mengoreksi saja."

Memang betul. Di masa dulu-dulu, bapak dan ibu guru akan berjibaku berpeluh keringat mengoreksi jawaban para siswa. Momen koreksi ini adalah peristiwa penting, bahkan maha penting. Boleh dibilang nasib orang ditentukan. Maklum manusia, termasuk bapak dan ibu guru kita, mungkin pula mengalami kealpaan. Susahnya, kesalahan itu akan ditanggung siswa, bisa jadi ditanggung seumur hidup. Itulah sebabnya orang terus -menerus mengembangkan metode dan teknologi untuk menghindari kesalahan dalam tahap ujian seperti ini.

Banyak sekali model menghindari kesalahan dalam ujian. Dari sisi metode ujian, ada model soal jawaban ganda, jawaban benar-salah, jawaban uraian, dan lain-lain. Tujuannya? Selain untuk menguji kemampuan siswa, juga agar mudah saat memeriksa hasilnya.


Barangkali kita masih ingat kalau dulu (mungkin sekarang masih ada juga) para guru untuk mengoreksi menggunakan lembaran bolong. Lembaran ini sebetulnya adalah lembaran jawaban pilihan ganda yang sudah dilubangi dengan bara rokok atau obat nyamuk untuk masing-masing jawaban tiap nomor. Kemudian, tinggal kita taruh di atas lembaran jawaban yang telah disilangi siswa. Nah, jawaban yang benar akan terlihat dari lubang-lubang itu, tinggal dihitung jumlah jawaban yang benar.

Ketika teknologi bergerak maju pesat, bidang pendidikan pun tak ketinggalan tersentuh kemajuan alat bantu berbasis komputer. Termasuk pula untuk menyelenggarakan dan mengoreksi hasil ujian. Dari sinilah mulai awal dikenalnya OMR dan LJK. OMR adalah Optical Mark Reader atau dalam terjemahan mudah kita kenal sebagai mesin pembaca tanda berbasis optik. Pada saat ujian berlangsung, jawaban dari soal dituliskan pada LJK dengan cara menghitamkan bulatan huruf jawaban (A, B, C, D, atau E) pada masing-masing nomor menggunakan pensil 2B. Selanjutnya jawaban itu ”dibaca” OMR yang telah memiliki setting jawaban benar untuk setiap soal ujian. OMR bertindak seperti lembar bolong koreksi jawaban yang dilakukan guru.

Nilai hasil ujian ditentukan dari berapa banyak jawaban yang benar. Penentuan nilai tergantung dari perangkat lunak (software) yang dipasang pada komputer dan terhubung dengan OMR.

**

LEMBAR Jawab Komputer ada beberapa jenis. Ada yang berupa lembaran (form) pilihan ganda yang bentuknya bulat atau oval untuk setiap pilihan jawaban, jawaban berupa tanda cek (V), dan juga tanda silang (X). Pada form LJK tersebut sudah tercetak (preprinted) beberapa penanda standar, yaitu Skunk Marks dan Timing Mark. OMR akan membaca tanda-tanda tadi untuk membantu dalam pembacaan form LJK.

Data hasil pemindaian (scan) tiap lembar LJK akan diproses perangkat lunak dalam komputer, selanjutnya data bisa disimpan dalam file, basis data atau langsung diproses untuk sekadar ditampilkan di layar. Semua itu bergantung pada spesifikasi masing-masing perangkat lunak yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Semua siswa yang mengikuti ujian dengan LJK pasti tak lupa berkali-kali diingatkan untuk menggunakan pensil 2B untuk menghitamkan bulatan jawaban, pensil harus dengan sempurna mengisi bulatan, kemudian kertas jangan sampai kotor atau terlipat.

Apakah benar harus menggunakan pensil 2B? Penulis mencoba melakukan scanning form yang telah diisi dengan menggunakan pensil jenis HB dan juga tinta ballpoint sekadar ingin membuktikan kebenarannya. Ternyata isian dengan pensil HB dapat terbaca. Sedangkan isian dengan tinta ballpoint tidak terbaca tapi tidak menyebabkan error. Sebenarnya penggunaan pensil diinstruksikan agar peserta ujian mudah untuk mengganti jawaban, karena pensil mudah dihapus. Sementara ajuran penggunaan pensil 2B karena kualitas penghitamannya lebih tajam dibanding jenis lainnya.

Mengenai pengisian jawaban yang harus sempurna mengisi bulatan dan tidak boleh lebih dari bulatan, itu tidak sepenuhnya benar. Selama pensil tidak melebar ke area jawaban yang lain, jawaban akan tetap terbaca. Jika sampai melebar ke area jawaban yang lain, akan ada dua jawaban yang terbaca. OMR akan mengembalikan karakter * (asterik) sebagai hasilnya, yang berarti data tidak benar.

Berikutnya, syarat lain yang biasanya diinstruksikan kepada peserta ujian adalah form jawaban tidak boleh terlipat. Sebenarnya, ketakutan akan terlipatnya kertas tidak perlu dibesar-besarkan. Terlipat sedikit di ujung-ujung kertas bukanlah suatu masalah asal jangan sampai kotor dan berwarna gelap di area utama form yang akan di-scan, karena dikhawatirkan OMR akan menganggapnya sebagai jawaban. Tetapi jika kertas terlipat cukup parah dikhawatirkan akan tersangkut dan menyebabkan kemacetan pada perangkat OMR.

**

PEMROSESAN LJK dimulai dengan meletakkan setumpuk LJK pada input hopper dan tentunya OMR dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol power. Berikutnya sheet guide dirapatkan yang sesuai dengan ukuran lebar LJK, layaknya sheet guide pada alat cetak (printer) biasa.

Jika LJK tidak diatur menggunakan sheet guide dan posisinya tidak tepat, bisa jadi OMR mengalami kemacetan saat bekerja. Berikutnya lagi, status proses akan dimunculkan pada panel operator seperti layar telefon genggam. Untuk memulai proses pemindaian (scan), push button switches di sebelah kiri harus ditekan terlebih dahulu hingga muncul prompt ready.

Proses scan terjadi pada transport bed, kemudian LJK akan keluar dan tertumpuk pada output stacker. Sementara pada panel operator akan menampilkan status scan.

Peletakan LJK pun harus benar, tidak boleh terbalik yaitu timing marks harus pada sisi yang sama dengan panel operator. Proses dapat dihentikan dengan menekan push button switches di sebelah kanan. Di bagian sheet guide terdapat garis batas maksimum tumpukan LJK dalam satu kali proses koreksi. Biasanya tumpukan form tidak lebih dari 200 lembar, karena OMR bisa macet jika tumpukan berlebih.

Lantas bagaimana OMR membaca tanda hitam pensil? Perangkat ini tidak memerlukan kepintaran semacam pengenalan karakter (character recognition) pada perangkat OCR (Optical Character Recognition). Pada OMR, sinar infra merah yang diarahkan pada LJK tidak akan direfleksikan jika mengenai pilihan jawaban yang dihitamkan dengan pensil. Perangkat lunaklah yang berperan untuk mencocokkan posisi jawaban dengan informasi pada LJK.

Informasi jawaban apa saja yang akan diproses perangkat lunak, didefinisikan pada file definisi form. File ini mendefinisikan posisi kolom atau baris jawaban relatif terhadap skunk marks dan timing marks, tipe jawaban seperti angka numerik atau abjad, serta cara baca form yaitu horisontal atau vertikal.

Beberapa perangkat OMR yang beredar di pasaran sekarang telah meningkat kemampuannya. Sebagai contoh OMR 100M tipe visible red (sinar merah yang tampak dengan mata) dapat membaca isian berupa lubang-lubang pada kertas (punched) dan tinta ballpoint warna hitam atau biru dengan kecepatan 25-35 lembar/menit. OMR yang menggunakan port serial RS232 atau port USB sebagai port komunikasi dengan komputer ini dibandrol sekira Rp 30 juta-an di pasaran. Jenis lain dengan kemampuan lebih besar (lebih cepat) berharga tak kurang dari Rp 50 juta.

Lumayan mahal, namun karena sangat membantu, boleh dikata dana tak terlalu jadi masalah. Coba bayangkan untuk mengoreksi seluruh jawaban peserta SPMB yang berjumlah sekira 70.000 lembar jika dilakukan secara manual. Tentunya sangat besar potensi konflik akibat kesalahan manusia.

Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.

Teknologi OMR ini semakin hari semakin maju. Yang menarik selain kemampuan pembacaannya yang kian meningkat, harga OMR pun makin turun. Sehingga tak heran kalau beberapa sekolah dan bimbingan belajar pun mampu untuk membeli. Tentu saja fasilitas ini makin mempermudah proses ujian dan ujicoba ujian di masing-masing institusi tersebut.

Terlepas dari sifat teknis teknologi yang tak menuntut bermacam-macam kehati-hatian. Namun tentu saja demi keamanan, nasihat bapak guru untuk berhati-hati dalam mengisi LJK tak ada salahnya untuk selalu diingat. Mudah-mudahan sempurnanya usaha juga ikut membawa berkah hasil ujian. Apakah nama Anda tercantum dalam koran pengumuman SPMB pertengahan bulan ini?***

sumber : http://tigajam.blogspot.com/2009/04/cara-komputer-memerikas-ljk.html

Seputar Mitos Dan Cara Kerja LJK

MITOS
*Apakah benar harus menggunakan pensil 2B? Penulis mencoba melakukan scanning form yang telah diisi dengan menggunakan pensil jenis HB dan juga tinta ballpoint sekadar ingin membuktikan kebenarannya. Ternyata isian dengan pensil HB dapat terbaca. Sedangkan isian dengan tinta ballpoint tidak terbaca tapi tidak menyebabkan error. Sebenarnya penggunaan pensil diinstruksikan agar peserta ujian mudah untuk mengganti jawaban, karena pensil mudah dihapus. Sementara ajuran penggunaan pensil 2B karena kualitas penghitamannya lebih tajam dibanding jenis lainnya.
*Mengenai pengisian jawaban yang harus sempurna mengisi bulatan dan tidak boleh lebih dari bulatan, itu tidak sepenuhnya benar. Selama pensil tidak melebar ke area jawaban yang lain, jawaban akan tetap terbaca. Jika sampai melebar ke area jawaban yang lain, akan ada dua jawaban yang terbaca. OMR akan mengembalikan karakter * (asterik) sebagai hasilnya, yang berarti data tidak benar.
*Berikutnya, syarat lain yang biasanya diinstruksikan kepada peserta ujian adalah form jawaban tidak boleh terlipat. Sebenarnya, ketakutan akan terlipatnya kertas tidak perlu dibesar-besarkan. Terlipat sedikit di ujung-ujung kertas bukanlah suatu masalah asal jangan sampai kotor dan berwarna gelap di area utama form yang akan di-scan, karena dikhawatirkan OMR akan menganggapnya sebagai jawaban. Tetapi jika kertas terlipat cukup parah dikhawatirkan akan tersangkut dan menyebabkan kemacetan pada perangkat OMR.
CARA KERJA
PEMROSESAN LJK dimulai dengan meletakkan setumpuk LJK pada input hopper dan tentunya OMR dinyalakan terlebih dahulu dengan menekan tombol power. Berikutnya sheet guide dirapatkan yang sesuai dengan ukuran lebar LJK, layaknya sheet guide pada alat cetak (printer) biasa.
Jika LJK tidak diatur menggunakan sheet guide dan posisinya tidak tepat, bisa jadi OMR mengalami kemacetan saat bekerja. Berikutnya lagi, status proses akan dimunculkan pada panel operator seperti layar telefon genggam. Untuk memulai proses pemindaian (scan), push button switches di sebelah kiri harus ditekan terlebih dahulu hingga muncul prompt ready.
Proses scan terjadi pada transport bed, kemudian LJK akan keluar dan tertumpuk pada output stacker. Sementara pada panel operator akan menampilkan status scan.
Peletakan LJK pun harus benar, tidak boleh terbalik yaitu timing marks harus pada sisi yang sama dengan panel operator. Proses dapat dihentikan dengan menekan push button switches di sebelah kanan. Di bagian sheet guide terdapat garis batas maksimum tumpukan LJK dalam satu kali proses koreksi. Biasanya tumpukan form tidak lebih dari 200 lembar, karena OMR bisa macet jika tumpukan berlebih.
Lantas bagaimana OMR membaca tanda hitam pensil? Perangkat ini tidak memerlukan kepintaran semacam pengenalan karakter (character recognition) pada perangkat OCR (Optical Character Recognition). Pada OMR, sinar infra merah yang diarahkan pada LJK tidak akan direfleksikan jika mengenai pilihan jawaban yang dihitamkan dengan pensil. Perangkat lunaklah yang berperan untuk mencocokkan posisi jawaban dengan informasi pada LJK.
Informasi jawaban apa saja yang akan diproses perangkat lunak, didefinisikan pada file definisi form. File ini mendefinisikan posisi kolom atau baris jawaban relatif terhadap skunk marks dan timing marks, tipe jawaban seperti angka numerik atau abjad, serta cara baca form yaitu horisontal atau vertikal.
Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.

disadur dari  :http://b3gomoore.wordpress.com/

TATACARA MENGISI LJK UJIAN NASIONAL

assalamualaikum ,wr.wb

berikut ini adalah beberapa kesalahan pada saat mengisi lembar LJK kita pada saat Ujian Nasional ,semoga ketika uan nanti kita bisa menghindari kesalahan ini.

1.    Mengisi "LEBIH DARI SATU JAWABAN" pada pertanyaan yang sama.
maka ,jangan sampai pada satu soal kita melingkari / menghitamkan jawaban kita lebih dari satu ,karna ini bisa di tolak oleh mesin pemindai / scanner.
Misalnya, ketidak sempurnaan penulisan nama dan tanggal lahir, atau kurang bersihnya menghapus jawaban yang salah, sehingga terbaca oleh scanner sebagai jawaban ganda. atau kita sengaja mengisi 2 jawaban pada 1 pertanyaan.

2.    Memberi lapisan tertentu pada lembar jawab (semisal "LILIN")
Dalam masyarakat kadang beredar pandangan yang menyatakan bahwa jika lembar jawaban diberi lapisan tertentu semisal lilin, akan menyebabkan kesalahan jawaban tidak terdeteksi. Pandangan ini jelas sangat keliru karena justru akan sangat merugikan siswa karena secara teknis akan mengganggu proses scanning.

3.    Tidak menggunakan pensil 2B atau menggunakan pensil 2B tetapi palsu.
Program scanning dengan menggunakan Opscan NCS seperti dalam SNMPTN didesain menggunakan pensil 2B. Selain pensil 2B akan ditolak. Dalam hal ini tidak ada alternatif lain selain siswa harus menggunakan pensil 2B yang terjamin keasliannya.
Pastikan pensil yang kamu gunakan adalah pensil 2B. Banyak merek yang biasa mempunyai standar 2B, misalnya Faber Castle.

4.   Bulatan jawaban kurang penuh atau terlalu melebar dari bidang yang disediakan
Kesalahan ini akan berdampak pada tidak terbacanya bagian yang dibulatkan saja.

5.   Menghitam bulatan yang tidak sesuai dengan kode di atasnya.
scanner tidak mampu membaca tulisan yang kita buat. Jika bulatan yang kita hitamkan tidak sesuai dengan tulisan di atasnya, scanner akan menghasilkan karakter yang salah.

6.   Menuliskan NOMOR PESERTA tetapi tidak menghitamkan bulatan-bulatan yang sesuai di bawahnya.
Scanner tidak dapat membaca tulisan siswa. Yang dilakukan scanner adalah membaca posisi bulatan hitam dan mengubah posisi tersebut menjadi karakter sesuai dengan setting LJK yang digunakan. Karena itu, bila siswa tidak menghitamkan bulatan, scanner tidak mendeteksi bulatan-bulatan hitam tersebut sehingga tidak menghasilkan karakter-karakter yang sesuai. Tulisan yang kita buat pada bagian atas hanyalah panduan bagi kita agar kita lebih mudah menghitamkan bulatan yang sesuai.

7.   Lembar jawab kotor, basah, terlipat atau sobek
Dalam setiap lembar jawab komputer pasti selalu diingatkan bahwa lembar jawab tidak boleh kotor, basah, terlipat atau sobek karena hal ini memang akan sangat berpengaruh pada akurasi pengoreksian yang paa akhirnya akan merugikan peserta.

8.   Bubuhkan tanda tangan anda.
jangan melewati kotak yang disediakan

9.    Siapkan juga mistar, penghapus dan juga papan untuk meletakkan lembaran jawaban.
sebaiknya jangan bawa pulpen, untuk mengurangi resiko kesalahan pengisian LJUN dengan pulpen. Nah . . . waktu mengisi daftar hadir silakan pinjam pulpen pengawas.

10.Jangan lupa memeriksa kembali lembar jawaban sebelum dikumpulkan.
kalau ada sisa waktu, lebih baik digunakan untuk memeriksa kembali lembar jawaban anda

semoga bermanfaat.jika ada kesalahan ,mohon di koreksi.

wassalamualaikum

Daftar Reseler

KotaBogor - Cianjur
Ade Darmawan
Komp Perumahan Graha Pratama Estate
Blok E No. 2 Cianjur - Jabar
Telp 081212646200 - 081932190501

email: Dwain_asli@yahoo.com

Kota Jakarta
Mardisuroso
Jl Anggrek No 8 RT 009/010 Cempaka Baru
Kemayoran Jakarta Pusat
Telp 08159722218
email: mardisuroso@yahoo.co.id
Kota Bandung
Walogispia
Phone : 085793076979 – 081286938070
Email : delwalo@yahoo.com
Sumatra Barat
CV Jaya IndoCOMPUTER
Contats : Bpk. Hendra, S.E.
Jl. Kalimantan No 6
Balai nan Duo Koto nan IV
Payakumbuh – Sumbar
PHONE: 082174483333 – 085363146666
Kota Surakarta
Hanung Anggo Yudanto
085229166665
http://www.hanungsite.co.cc
Kota Tangerang
Iwan Kartawan
JL. Malabar II No. 83
Cibodassari Kec. Cibodas
Perumnas I Tangerang
08172303411
Bojonegoro
Sigit Hertadi
JL. Mh. Thamrin No 66 Bojonegoro
Phone : 081331476856
Sulawesi Barat
Rusman P
Kec. Kaluku . Kab. Mamuju
Phone : 085242780999
Tulungagung dan Trenggalek
Bapak AAN ( Haji Nafian )
Sukorame gandusari Trenggalek
Phone : 081359045447
Kabupaten Bandung
Sahid C
Azveemedia – CV. Alifah
Jl. Ciparay KM 7 bandung
PHONE: 0813 20210562
Riau dan Sekitarnya
Ponto Meres,SE
Jl. Tunas Muda Komplek BTN Rawasari Blok A No.6
Telp. 0765 35000 hp 081371131661
Kota Medan dan Sekitarnya
Rahmadsyah Pulungan
Jl. Kramat Indah Gg. Padang Bolak No. 2 Medan
DenaiKota Medan Sumatera Utara
Phone : 085270821902 – 085761889780
email : radmadsyah.pulungan@yahoo.com

Pengetahuan Pengisian LJK


Alasan penggunaan pensil 2B:

Pensil dibuat dari beberapa bahan, yaitu granit dan karbon. granit bersifat keras (Hard-disingkat H) dan Carbon bersifat lunak dan lebih hitam (Black-Disingkat B). Berarti, Pensil HB(Hard-Black) yang terbuat dari granit dan karbon biasanya teksturnya agak keras dan goresan di kertas kurang terang dibandingkan 2B(Black-Black). Hal ini yang membuat pensil biasa (HB) disarankan tidak digunakan di LJK (kecuali OMRnya punya sensitivitas kontras yang tinggi), selain itu juga untuk mencegah pudarnya goresan, karena partikel karbon (goresan pensil) 2B lebih tahan lama dan agak susah dihapus(kalau dihapus pun masih berbekas) dibandingkan pensil HB. Sekarang dengan adanya Scanner periksa nilai atau scanner ljk SMR, mengisi lembar jawaban komputer tidak harus menggunakan pensil 2B. Bisa memakai spidol, pulpen, pensil HB, dll karena SMR memiliki teknologi yang dapat membaca goresan atau tanda dari spidol, pulpen, dan alat tulis lainnya. Dengan demikian zaman mengisi LJK hanya dengan menggunakan pensil 2B sudah berlalu.

Alasan kertas LJK ga boleh lecek, kotor, rusak, robek, atau robek sedikit

Biar ga susah proses scannya, misal ada debu di atas kertas, itu bisa kebaca jawaban. LJK rusak (lecek, rusak, robek sedikit atau semuanya) ga bisa dimasukin scanner, bisa bikin macet/ ga kebaca. Sekarang dengan adanya software OMR dengan nama SMR hal ini tidak menjadi masalah. SMR dapat menscan kertas dengan baik walaupun kondisi kertas lecek, kotor, rusak dan robek.

Alasan kenapa ngebuletin harus full

Satu lingkaran (misalnya lingkaran opsi “A”) itu terdiri dari beberapa titik, segede jarum jahit, titiknya ga segede lingkaran “A” itu. jadi kenapa harus dibuletin full? supaya kalo misalnya kita ngebuletin lingkaran “A” sensornya kebaca semua, jadi masuk jawaban benar. Ada sebagian mesin yang toleran cuma baca 1 titik aja sudah jadi jawaban, salah satunya adalah scanner ljk SMR. Sehingga pengisi ljk tidak mesti mengisi lingkaran secara penuh untuk terbaca oleh scanner periksa nilai SMR.

Alasan kenapa gak boleh 2 jawaban dalam 1 nomor (kata guru SMP ane):

Tergantung yang bikin jawabannya, dia mau toleransi 2 jawaban apa tidak. Berhubung waktu dulu pas ane kelas 3 SMA (2 tahun yang lalu) kalo pas mau UAN, latihan terus pake OMR/LJK, ane eksperimen jawaban yang ragu ane isi aja 2 jawaban, nah yang meriksa itu guru komputer, katanya dia ga toleransi 2 jawaban yang sama. hangus lah eksperimen ane, untung cuma 2 soal.

Alasan kelebihan & penggunaan LJK (menurut ane)

1. lebih efisien (daripada ujian pake komputer, bisa dicurangin (kalo yang jago jebol komputer sana-sini), udah gitu mahal pula.
2. Lebih praktis dalam hal pengoreksian. Waktu yang dibutuhkan untuk mengkoreksi semua ujiannya jauh lebih cepat dari pada dilakukan manual 1 per 1.
3. Jauh lebih murah daripada membayar guru atau dosen untuk mengkoreksi ujiannya.
4. Dengan menggunakan scanner ljk SMR, kertas bisa diproduksi sendiri. Tidak harus pake ljk yang asli. Bisa difotokopi, bisa pake kertas bekas. Jauh lebih menghemat dari pada pakai OMR lain yang harus beli kertasnya dari supplier OMR.
5. Seperti yang ditulis diatas, scanner periksa nilai SMR dapat membaca kertas rusak, lecek, dan robek. Selain itu tidak harus menggunakan pensil 2B.

Alasan kekurangan LJK: (menurut ane juga)

1. Repot ngisi jawabannya. buat ngisi nama, kelas, bla bla bla sebelum soal aja butuh waktu 10 menit ane..kalo ngisi jawabannya? jangan tanya, pake penggaris lingkaran aja lama :p
2. ga bisa dipake untuk soal essay (ane pernah nonton diskusi di TVRI, UAN itu ga mendukung siswa untuk berpikir kritis dan mengutarakan pendapat>>>mengarang bebas lewat essay maksudnya :p hehe, yang bener itu siswa ga bisa ditakar pemahaman materinya sejauh mana, gitu). Sekarang sudah bisa dengan SMR. Triknya guru yang memeriksa jawaban siswa dan kemudian memberikan nilai dengan mengisi salah satu lingkaran diatas jawaban siswa, kemudian discan oleh scanner ljk SMR.
3. Semakin besar wildcard (orang yang pinter materi bisa kalah sama orang yang ngitung kancing ato lempar penghapus)
4. Semakin mudah kecurangan (kalo sebelum UAN biasanya ada “Serangan Fajar”, “eh, ada jawaban dari si X nih”, si Y, si Z, bla bla bla. coba bayangin kalo jawaban essay (bukan soal yang dikirim) lewat SMS?
5. Lebih mudah dalam berkomunikasi ( A. Garuk kuping, B. Kucek mata, C. garuk idung, D. monyong bibir, E. garuk dagu, dan kode-kode lainnya



Disadur dari :http://rezamuzay.blogspot.com/